Belajar ilmu dasar akuntansi dan akuntansi lanjutan.

CHANNEL YOUTUBE

Akuntansi Untuk Perusahaan Manufaktur

A.     PENGERTIAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Perusahaan pengolahan/manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi. Perusahaan manufaktur yang lebih besar, lebih-lebih bila proses produksinya lebih komplek, biasanya menggunakan sistem akuntansi yang didasarkan pada persediaan perpetual. Sistem akuntansi untuk operasi manufaktur yang didasarkan pada persediaan perpetual tersebut disebut “sistem akuntansi biaya “ (Cost accounting system), sistem ini dapat menghasilkan informasi tentang harga pokok produksi per unit dan lebih efektif dalam membantu manajemen dalam pengawasan
Klasifikasi persediaan pada perusahaan pengolahan: Persediaan Bahan Baku, Persediaan Barang Dalam Proses, dan Persediaan Barang Jadi

B.     LAPORAN KEUANGAN

 Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Laba Rugi.

1.     Neraca


Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:

Perusahaan Dagang

Neraca sebagian
31 Desember 2010

Perusahaan Manufaktur
Neraca sebagian
31 Desember 2010
Aktiva Lancar:


Aktiva Lancar:


Kas
Rp    1.000

Kas

Rp   1.200
Piutang (bersih)
     13.000

Piutang (bersih)

4.000

Persediaan Barang Dagangan

9.000

Persediaan:


Sewa Dibayar di Muka
   2.900

Barang Jadi
Rp 15.000


25.900

Barang Dalam Proses
18.000




Bahan Baku
9.000






42.000



Sewa Dibayar di Muka

1.600





48.800

2.     Laporan Laba Rugi


Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Laba Rugi antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:

Perusahaan Dagang

Laporan Laba Rugi sebagian

Periode Tahun 2010

Harga Pokok Penjualan:

Persediaan Barang Dagangan 1 Januari …………

Rp    10.000
(+) Pembelian Bersih …………………..……………
99.250
Barang Tersedia Untuk Dijual ………………………
Rp  109.250
(-) Persediaan Barang Dagangan 31 Desember …
9.000
Harga Pokok Penjualan …………………………….
Rp  100.250





Perusahaan Manufaktur

Laporan Laba Rugi sebagian

Periode Tahun 2010

Harga Pokok Penjualan:

Persediaan Barang Jadi 1 Januari ………………….
Rp    12.000
(+) Harga Pokok Produksi (lihat skedul) ……………
688.000
Barang Tersedia Untuk Dijual ……………………….
Rp  700.000
(-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember ………….
15.000
Harga Pokok Penjualan
Rp  685.000



Komponen yang berbeda digambarkan secara skematis sbb:



Perusahaan Dagang:

 


  Persediaan Barang          +      Pembelian          -     Persediaan Barang           =    Harga Pokok
    Dagangan (Awal)                    Bersih                      Dagangan (Akhir)                   Penjualan


Perusahaan Manufaktur:

 


  Persediaan Barang           +   Harga Pokok       -     Persediaan Barang          =    Harga Pokok
         Jadi (Awal)                        Produksi                       Jadi (Akhir)                       Penjualan




Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan harga pokok produksi, tetapi dalam Laporan Laba Rugi hanya disajikan totalnya saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam Skedul Harga Pokok Produksi.

Contoh Skedul Harga Pokok Produksi (Merupakan lampiran Laporan Laba Rugi di atas):

Skedul Harga Pokok Produksi
Tahun 2010

Persediaan Barang Dalam Proses 1 Januari …………………..

Rp   10.000
Ditambah:



Bahan Baku:



     Persediaan 1 Januari ………………..
Rp    5.000


     Ditambah: Pembelian ……………….
100.000


     Tersedia Dipakai …………..………...
        105.000 105


     Dikurangi : Persediaan 31 Desember
9.000


     Bahan Baku Dipakai ………………………………..
Rp 96.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung …………………….….
     200.000

Biaya Overhead Pabrik:



     Tenaga Kerja Tidak Langsung ..……
Rp 50.000


     Listrik dan Air …………………………
140.000


     Bahan Habis Pakai Pabrik ………….
30.000


     Penyusutan Gedung Pabrik ………...
120.000


     Penyusutan Mesin …………………...
60.000


     Total Biaya Overhead Pabrik ………………………
400.000

Total Biaya Produksi tahun ini ……………………………………
696.000
Total Biaya Barang Dalam Proses …………………………………
706.000
Dikurangi:



Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember ……………..
18.000
Harga Pokok Produksi ………………………………………………
688.000





C.    Harga pokok produksi, lebih lengkapnya klick Di SINI

 D   SIKLUS AKUNTANSI

§  Siklus akuntansi perusahaan manufaktur sama dengan siklus akuntansi perusahaan dagang.
§  Akuntansi perusahaan manufaktur dengan sistem fisik:
ü  Rekening Persediaan Bahan Baku hanya digunakan untuk mencatat nilai bahan baku yang masih tersisa, baik di awal maupun akhir periode.
Transaksi pembelian Bahan baku tidak dicatat ke rekening Persediaan Bahan Baku, tetapi dicatat ke rekening Pembelian Bahan Baku, seperti terlihat pada jurnal berikut:

Mei
17
Pembelian Bahan Baku
     Kas / Utang Dagang
Rp 100.000

Rp 100.000

ü  Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya digunakan untuk mencatat nilai barang yang masih dalam proses, baik di awal maupun akhir periode.

ü  Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan untuk mencatat nilai barang jadi pada awal dan akhir periode.

§  Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan jurnal penyesuaian untuk perusahaan dagang.

§  Neraca Lajur untuk perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama dengan neraca lajur untuk perusahaan dagang, tetapi ditambahkan kolom untuk skedul harga pokok produksi.




§  Contoh Neraca Lajur Sebagian:

Perusahaan Manufaktur
Neraca Lajur sebagian
Periode tahun 2010
Nama Rekening
NSSD
Harga Pokok Poduksi
Laporan Rugi-Laba
Neraca
Debit
Kredit
Debit
Kredit
Debit
Kredit
Debit
Kredit
Persediaan Barang Jadi
  12.000



12.000
   15.000
15.000

Persed. Barang Dlm. Proses
  10.000

  10.000
  18.000


18.000

Persediaan Bahan Baku
    5.000

    5.000
    9.000


  9.000

Pembelian Bahan Baku
100.000

100.000





Biaya Tenaga Kerja Lgsg.
200.000

200.000





Biaya Tenaga Kerja TL
  50.000

  50.000





Biaya Listrik dan Air
140.000

140.000





Biaya Bahan Habis Pakai
  30.000

  30.000





Biaya Penyst. Gedung Pabrik
120.000

120.000





Biaya Penyst. Mesin
  60.000

  60.000





Biaya Pemasaran
  40.000



40.000



Penjualan

1.500.000



1.500.000



……….
………..
715.000
  27.000




Harga Pokok Produksi



688.000







715.000
715.000






E.     JURNAL PENUTUP

Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang. Dalam perusahaan manufaktur, rekening Harga Pokok Produksi digunakan untuk menutup semua rekening yang akan dilaporkan di Skedul Harga Pokok Produksi. Saldo rekening ini kemudian ditransfer ke rekening Ikhtisar Laba Rugi.

Contoh:

Des.
31












Harga Pokok Produksi
     Persediaan Barang Dalam Proses
     Persediaan Bahan Baku
     Pembelian Bahan Baku
     Biaya Tenaga Kerja Langsung
     Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
     Biaya Listrik dan Air
     Biaya Bahan Habis Pakai
     Biaya Penyusutan Gedung Pabrik
     Biaya Penyusutan Mesin
(untuk menutup rekening Persediaan Bahan Baku awal, Barang Dalam Proses awal, dan rekening-rekening Biaya produksi)
Rp    715.000

Rp     10.000
            5.000
        100.000
        200.000
          50.000
        140.000
          30.000
        120.000
          60.000







31
Persediaan Barang Dalam Proses
Persediaan Bahan Baku
     Harga Pokok Produksi
(untuk mencatat persediaan akhir barang dalam proses dan bahan baku)

Rp     18.000
            9.000


Rp      27.000

31
Persediaan Barang Jadi
Penjualan
     Ikhtisar Laba Rugi

(untuk mencatat persediaan akhir barang jadi dan menutup rekening penjualan)

Rp      15.000
     1.500.000


Rp 1.515.000

31
Ikhtisar Laba Rugi
     Persediaan Barang Jadi
Harga Pokok Produksi
(untuk menutup rekening persediaan awal barang jadi dan harga pokok produksi)

Rp   700.000

Rp      12.000
        688.000

31
Ikhtisar Laba Rugi
     Biaya Pemasaran
(untuk menutup biaya pemasaran)

Rp     40.000

Rp     40.000
1 Komentar untuk "Akuntansi Untuk Perusahaan Manufaktur"

terima kasih dapat banyak ilmu
numpang copas ya...

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya, silahkan tinggalkan komentar !!!

Powered by Blogger.
Back To Top