Belajar ilmu dasar akuntansi dan akuntansi lanjutan.

CHANNEL YOUTUBE

Akuntansi Kas

akuntansi kas
·        PENGERTIAN DAN PENGAWASAN KAS
Kas ialah uang tunai dan kertas-kertas berharga yang berfungsi sebagai uang tunai. Adapun ciri-ciri kertas berharga yang dapat digolongkan sebagai kas adalah sebagai berikut :
1.      Diterima bank (dalam pertukaran) nilainya sama dengan nilai nominal,
2.      Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo,
3.      Untuk dijadikan uang tunai tidak memerlukan biaya.
Karena sifatnya antara lain : volume fisik kecil, nilainya tetap (sebesar nominal), tidak adanya identifikasi pemilikan, maka Kas sering menjadi objek penyelewengan. Oleh sebab itu  pengawasan terhadap kas harus diadakan secara teliti dan tepat, sejak penerimaan sampai dengan pengeluaran.
Beberapa prinsip pengawasan terhadap kas, antara lain :
1.      Adanya pembagian tugas: bagian penerimaan, penyimpanan dan pembukuan kas,
2.      Setiap penerimaan harus segera disetor ke Bank (diberikan batas waktu penyetoran, misalnya : paling lambat satu hari),
3.      Gunakan sistem Voucher untuk pengerluaran, agar pengeluaran-pengeluaran untuk pribadi dapat dicegah, setidak-tidaknya dikurangi,
4.      Sistem kas kecil diselenggarakan untuk pengeluaran dalam jumlah yang kecil (dengan penetapan jumlah maksimum), dan kas kecil tersebut sebaiknya diselenggarakan dalam bentuk dana tetap (imprest fund),
5.      Dibagian keuangan ditunjuk seorang petugas untuk mencatat semua penerimaan, baik dalam bentuk tunai, cek maupun bilyet giro dalam suatu daftar tersendiri,
6.      Kecuali pembayaran melalui kas kecil, maka pengeluaran sebaiknya dengan cek,
7.      Pejabat yang mengeluarkan cek harus mempunyai daftar, untuk mencatat semua cek yang telah dikeluarkan,
8.      Kas opname diadakan dengan jarak waktu yang tidak teratur dan mendadak.

·        REKONSILIASI BANK
Apabila perusahaan menyimpan uangnya di Bank, dan melakukan pembayaran dengan cek (kecuali pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil), maka secara periodik Bank akan mengirim laporan saldo uang tersebut ke perusahaan. Laporan saldo tersebut dalam bentuk Rekening Koran, yaitu : Suatu daftar secara sistematis yang menunjukkan perubahan saldo uang nasabah yang disusun oleh Bank.
Dalam Rekening Koran tersebut oleh Bank dicatat semua pertambahan (Kredit) dan penguragan (Debet), disertai biaya-biaya (Debet) maupun jasa giro (Kredit) yang mengakibatkan perubahan saldo uang nasabah yang bersangkutan.
Pada prinsipnya saldo uang menurut Laporan Bank akan selalu sama dengan saldo uang menurut Buku Kas perusahaan. Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan antara saldo menurut Laporan Bank (Rekening Koran) dengan saldo menurut Buku Kas perusahaan, antara lain :
1.      Bank belum mencatat transaksi tertentu :
a.      Setoran dalam perjalanan (deposit in transit)
Perusahaan telah mencatat setoran ke bank, tetapi bank belum mencatatnya sehingga tidak tercantum dalam Laporan Bank,
a.      Cek dalam peredaran (out standing checks)
Cek yang ditarik dan telah dibukukan oleh perusahaan, tetapi bank belum mencatatnya karena pemegang cek belum menguangkan ke bank,
1.      Perusahaan belum mencatat transaksi tertentu :
a.      Penerimaan kas melalui bank (inkaso)
Bank melakukan penerimaan kas (misalnya dari piutang/wesel tagih) untuk dibukukan ke dalam rekening giro perusahaan,
a.      Biaya administrasi bank
Biaya-biaya yang dibebankan oleh bank kepada perusahaan,
a.      Pendapatan bunga atau jasa giro
Bunga yang diberikan bank kepada perusahaan atas saldo rekeningnya,
a.      Cek kosong dari konsumen atau debitur (cek yang tidak cukup dananya)
Cek yang diterima perusahaan kemudian disetorkan bersama-sama dengan uang tunai ke bank, akan tetapi dikembalikan bank karena tidak cukup dana (not sufficient fund),
a.      Cek yang dikembalikan kepada penyetor dengan alasan lain
Cek yang dikembalikan dengan alasan-alasan : (1) rekening penarik cek telah ditutup, (2) cek telah daluarsa, (3) tandatangan yang tercantum pada cek tidak sah, (4) terdapat kesalahan dalam penulisan cek.
1.      Bank atau Perusahaan atau kedua-duanya telah melakukan kesalahan pencatatan

Tahap-tahap penyusunan rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut :
1.      Mulailah dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank dan saldo yang tercantum dalam rekening Kas perusahaan yang mungkin tidak sama jumlahnya,
2.      Tambahkan atau kurangkan pada saldo per bank, hal-hal yang tercantum dalam pembukuan perusahaan tetapi tidak tercantum dalam laporan bank :
a.       Tambahkan setoran dalam perjalanan pada saldo per bank
b.      Kurangkan cek dalam peredaran pada saldo per bank

1.      Tambahkan atau kurangkan pada saldo per buku, hal-hal yang tercantum dalam laporan bank tetapi tidak tercatat dalam pembukuan perusahaan :
a.       Tambahkan pada saldo per buku (1) penerimaan-penerimaan kas langsung melalui bank dan (2) pendapatan bunga atas saldo giro di bank,
b.      Kurangkan pada saldo per buku (1) biaya administrasi bank, (2) biaya pencetakan cek, dan (3) pengurangan yang telah dilakukan oleh bank lainnya (misalnya pengurangan karena adanya pengembalian cek kosong atau cek yang telah lewat waktu)

1.      Hitunglah saldo per bank yang telah disesuaikan dan saldo per buku yang telah disesuaikan. Kedua saldo tersebut harus sama,
2.      Buatlah jurnal untuk setiap hal yang tercantum pada butir 3 di atas, yaitu hal-hal yang tercantum pada sisi per buku (perusahaan) dalam rekonsiliasi bank,

3.      Perbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam pembukuan perusahaan, dan sampaikan pemberitahuan ke bank jika bank telah melakukan kesalahan.
0 Komentar untuk "Akuntansi Kas"

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya, silahkan tinggalkan komentar !!!

Powered by Blogger.
Back To Top